Profesi pustakawan adalah profesi yang telah dipandang sebagai profesi yang penting di Indonesia dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan masyarakat pembelajar sepanjang hayat. untuk mengemban tugas tersebut pustakawan sebagai anggota organisasi profesi (Ikatan Pustakawan Indonesia) perlu memiliki kompetensi dan keterampilan prima yang harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Pustakawan juga dituntut untuk selalu meningkatkan keterampilannya di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang dengan pesatnya. pustakawan tidak hanya harus bersikap proaktif dalam menyediakan layanannya kepada masyarakat yang membutuhkan, tetapi dengan fenomena tik dan maraknya media sosial saat ini, pustakawan harus mampu melahirkan inovasi baru dan selalu berinteraksi aktif dengan masyarakat.
selain memiliki kompetensi di bidang kepustakawanan, pustakawan juga diharapkan memiliki tugas serta peran penting dalam meningkatkan pemahaman tentang pemulihan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, yang pada hakekatnya merupakan implementasi nilai-nilai yang bersumber dari konsensus dasar, UUD Tahun 1945, Membantu masyarakat dalam mencari solusi cerdas untuk kesejahteraan setelah masa pandemi covid 19 berlalu dengan melakukan hal-hal cerdas melalui perpustakaan berbasis inklusi sosial, dalam hal ini peran pustakawan harus lebih profesional untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang ini.
kegiatan Rakerpus XXIV dan seminar ilmiah nasional ikatan pustakawan Indonesia yang dilaksanakan tanggal 26 s/d 228 di Lombok Mataram dihadiri peserta sebanyak 600 orang. terdiri dari pengurus Pusat, pengurus daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Pustakawan, pengelola berbagai jenis perpustakaan dari seluruh Indonesia, pegiat literasi, Dosen Ilmu Perpustakaan, serta pemerhati di bidang perpustakaan dan informasi. Rakerpus IPI Ke XXIV dan Seminar Nasional dibuka Oleh wakil Gubernur Mataram Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd . Tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah “Peningkatan Profesionalitas Pustakawan Mencari Solusi Cerdas Pemulihan Ekonomi Berbasis Inklusi Sosial”
keuntungan dalam mengikuti Rakerpus XXIV dan Seminar Nasional IPI, Peserta akan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang perpustakaan pengalaman, silaturahmi, dan juga berkesempatan mengenal keanekaragaman seni dan budaya serta keindahan alam Nusa Tenggara Barat. Tahun ini, IPI memasuki usia 50 tahun. Pada gelaran rakerpus, diluncurkan buku bunga rampai dengan judul 50 Tahun Perjalanan Ikatan Pustakawan Indonesia. “Buku ini berisi tentang sejarah dan perkembangan asosiasi perpustakaan, peran dan kiprah Ikatan Pustakawan Indonesia, terutama pada periode 2018-2022, dan juga peran pustakawan dalam organisasi profesi baik di tingkat pusat maupun daerah,” ujarnya. Rakerpus menghadirkan para narasumber Bunda Literasi Provinsi Nusa Tenggara Barat Niken Saptarini, Sekretaris IFLA Asia Oceania Nor Edzan Che Nasir, dari Kementerian PAN RB, Kementerian Dalam Negeri, Perpustakaan Nasional, serta forum perpustakaan